Minggu, 21 Februari 2010

MENGENAL JENIS FIL , DLL

Tips Memilih Format Gambar BMP, JPG, GIF, atau PNG

memilih format gambar

Sebagai bloger atau webmaster, jika ingin memasukkan gambar ke blog/web, kita harus memilih tipe gambar yang akan kita pakai, apakah JPG, GIF, atau PNG. Jika format yang dipilih tidak sesuai dengan jenis gambarnya, gambar tersebut ukurannya akan lebih besar daripada yang semestinya, dan menyebabkan waktu loading blog/website kita lebih lama. Padahal, pengunjung suka terhadap blog atau web yang loadingnya cepat dan tidak boros bandwidth. Untuk itu, kita harus mengusahakan agar gambar-gambar dalam blog atau website kita memiliki ukuran sekecil mungkin. Caranya bagaimana?

Memilih tipe dan memperkecil ukuran gambar

Jika kita menyimpan gambar dengan program pengolah gambar seperti Adobe Photoshop atau Microsoft Paint, maka kita dapat memlilih format gambar yang sesuai melalui menu File -> Save As dan pilih tipe file yang kita inginkan. Khusus untuk Adobe Photoshop ada feature tambahan yang lebih baik lagi dengan menu File -> Save For Web. Dengan Adobe Photoshop ini, selain dapat memilih tipe gambar, kita juga dapat mengatur kompresi dan kualitas gambar. Berikut ini tipe-tipe gambar yang sering digunakan.

BMP (Bitmap)

Tipe file BMP umum digunakan pada sistem operasi Windows dan OS/2. Kelebihan tipe file BMP adalah dapat dibuka oleh hampir semua program pengolah gambar. Baik file BMP yang terkompresi maupun tidak terkompresi, file BMP memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada tipe-tipe yang lain.

File BMP cocok digunakan untuk:

  • desktop background di windows.
  • sebagai gambar sementara yang mau diedit ulang tanpa menurunkan kualitasnya.

File BMP tidak cocok digunakan untuk:

  • web atau blog, perlu dikonversi menjadi JPG, GIF, atau PNG.
  • disimpan di harddisk/flashdisk tanpa di ZIP/RAR, kecuali space tidak masalah bagi Anda.

JPG/JPEG (Joint Photographic Experts Group)

Tipe file JPG sangat sering digunakan untuk web atau blog. File JPG menggunakan teknik kompresi yang menyebabkan kualitas gambar turun (lossy compression). Setiap kali menyimpan ke tipe JPG dari tipe lain, ukuran gambar biasanya mengecil, tetapi kualitasnya turun dan tidak dapat dikembalikan lagi. Ukuran file BMP dapat turun menjadi sepersepuluhnya setelah dikonversi menjadi JPG. Meskipun dengan penurunan kualitas gambar, pada gambar-gambar tertentu (misalnya pemandangan), penurunan kualitas gambar hampir tidak terlihat mata.

File JPG cocok digunakan untuk:

  • gambar yang memiliki banyak warna, misalnya foto wajah dan pemandangan.
  • gambar yang memiliki gradien, misalnya perubahan warna yang perlahan-lahan dari merah ke biru.

File JPG tidak cocok digunakan untuk:

  • gambar yang hanya memiliki warna sedikit seperti kartun atau komik.
  • gambar yang memerlukan ketegasan garis seperti logo.

contoh gambar jpg kualitas tinggi

Gambar 1. Contoh gambar kaya warna dengan JPG kualitas tinggi (32kb)

contoh gambar jpg kualitas rendah

Gambar 2. Contoh gambar kaya warna dengan JPG kualitas rendah (14kb)

GIF (Graphics Interchange Format)

Tipe file GIF memungkinkan penambahan warna transparan dan dapat digunakan untuk membuat animasi sederhana, tetapi saat ini standar GIF hanya maksimal 256 warna saja. File ini menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data (lossles compression) tetapi penurunan jumlah warna menjadi 256 sering membuat gambar yang kaya warna seperti pemandangan menjadi tidak realistis. Pada program MS Paint, tidak ada fasilitas penyesuaian warna yang digunakan (color table) sehingga menyimpan file GIF di MS Paint seringkali menghasilkan gambar yang terlihat rusak atau berubah warna. Pada program pengolah gambar yang lebih baik, seperti Adobe Photoshop, color table bisa diatur otomatis atau manual sehingga gambar tidak berubah warna atau rusak.

File GIF cocok digunakan untuk:

  • gambar dengan jumlah warna sedikit (dibawah 256).
  • gambar yang memerlukan perbedaan warna yang tegas seperti logo tanpa gradien.
  • gambar animasi sederhana seperti banner-banner iklan, header, dan sebagainya.
  • print shoot (hasil dari print screen) dari program-program simple dengan jumlah warna sedikit.

File GIF tidak cocok digunakan untuk:

  • gambar yang memiliki banyak warna seperti pemandangan.
  • gambar yang didalamnya terdapat warna gradien atau semburat.

ilustrasi gambar gif transparan

Gambar 3. Ilustrasi gambar transparan dengan GIF pada background kotak-kotak

contoh gambar gif animasi 01contoh gambar gif animasi 02

Gambar 4 & 5. Gambar GIF animasi

PNG (Portable Network Graphics)

Tipe file PNG merupakan solusi kompresi yang powerfull dengan warna yang lebih banyak (24 bit RGB + alpha). Berbeda dengan JPG yang menggunakan teknik kompresi yang menghilangkan data, file PNG menggunakan kompresi yang tidak menghilangkan data (lossles compression). Kelebihan file PNG adalah adanya warna transparan dan alpha. Warna alpha memungkinkan sebuah gambar transparan, tetapi gambar tersebut masih dapat dilihat mata seperti samar-samar atau bening. File PNG dapat diatur jumlah warnanya 64 bit (true color + alpha) sampai indexed color 1 bit. Dengan jumlah warna yang sama, kompresi file PNG lebih baik daripada GIF, tetapi memiliki ukuran file yang lebih besar daripada JPG. Kekurangan tipe PNG adalah belum populer sehingga sebagian browser tidak mendukungnya.

File PNG cocok digunakan untuk:

  • gambar yang memiliki warna banyak.
  • gambar yang mau diedit ulang tanpa menurunkan kualitas.

File PNG tidak cocok digunakan untuk:

  • gambar yang jika dikompress dengan JPG hampir-hampir tidak terlihat penurunan kualitasnya.

ilustrasi png dalam format jpg

Gambar 6. Ilustrasi gambar transparan dengan PNG pada background kotak-kotak (hanya ilustrasi, gambar di atas bertipe JPG).

Raster vs Vektor

Semua tipe file gambar yang disebutkan di atas (BMP, JPG, GIF, dan PNG) termasuk jenis gambar raster (atau disebut juga Bitmap). Gambar raster terdiri dari titik-titik pixel yang jumlahnya tetap. Jika diperbesar, baik di-zoom atau diubah ukuran gambarnya, gambar akan terlihat pecah atau tidak sebagus aslinya. Jenis gambar yang lain adalah gambar vektor. Gambar vektor terdiri dari garis, bentuk, bidang, dan warna yang dituliskan dalam instruksi-instruksi matematis. Jika diperbesar, gambar vektor kualitasnya tetap. Aplikasi pengolah gambar vektor misalnya CorelDraw (CDR) dan Adobe Ilustrator (AI). Gambar vektor saat ini tidak dapat digunakan di web atau browser.

Demikian penjelasan mengenai tipe-tipe gambar, dengan memilih tipe gambar yang sesuai, ukuran file gambar jadi lebih kecil, dan pengunjung web/blog kita tidak perlu menunggu lama pada saat loading dan menghemat bandwidth pengunjung, sehingga pengunjung akan lebih kerasan singgah di web atau blog kita. Semoga bermanfaat.

Penulis: Oka Mahendra (http://tutorialgratis.net)

Beda Foto Asli dan Rekayasa

Foto sandra dewi, asli atau rekayasa?

Sekarang banyak sekali foto-foto syur tersebar di Internet. Bagaimana cara membedakan itu foto asli atau rekayasa? Lima tahun lalu, saya melihat foto-foto porno Siti Nurhaliza di Internet, waktu ini saya tidak tahu sama sekali kalau foto itu bisa direkayasa. Dalam hati saya, kok bisa ya Siti Nurhaliza yang suka melantunkan tembang-tembang Islami berpose begitu? Sebenarnya ada cara-cara sederhana untuk mengetahui beda foto asli atau rekayasa. Jika tips ini sudah tersebar ke masyarakat luas, tentu foto Sandra Dewi tidak akan heboh banget seperti sekarang. Sandra Dewi pun tidak perlu menangis, karena orang-orang yang melihat fotonya yang vulgar akan langsung bilang, “ah ini rekayasa saja”. Berikut ini tips-tips untuk membedakan foto asli dan rekayasa.

1. Meta data

Untuk membaca meta data sebuah file gambar, Anda bisa menggunakan Adobe Photoshop (Tutorial Adobe Photoshop klik di sini). Buka menu File -> File Info. Dalam foto yang asli bidikan kamera, ada informasi yang dapat dibaca di bagian Camera Data. Jika foto ini hasil rekayasa, biasanya tidak ada informasi Camera data. Foto yang asli dan bertanggung jawab, juga menyertakan data IPTC, History, dan Origin. Meskipun dengan meta data kita bisa mengetahui foto yang asli atau bukan, sebuah foto hasil rekayasa juga bisa dimasukkan meta data yang mirip foto yang asli.

Foto asli atau rekayasa berbeda dalam meta data

2. Sumber cahaya yang berbeda

Pada foto yang asli, sumber cahaya datang dari satu arah dan sama. Misalnya sama-sama cahaya matahari atau lampu. Intensitas cahaya yang berbeda antar bagian juga menunjukkan foto tersebut hasil rekayasa.

Foto asli dan rekayasa berbeda dalam arah cahaya

Misalnya dalam potongan foto di atas, terlihat cahaya datang tepat dari depan mengenai wajah, cahaya datang dari atas mengenai bantal. Kemudian ada bayang-bayang di bantal yang menandakan cahaya berasal dari samping kiri. Arah sumber cahaya yang berbeda-beda ini menyimpulkan bahwa foto ini adalah rekayasa.

3. Pola yang tidak sama

Sebuah foto asli dalam format JPG, seharusnya memiliki pola yang sama baik itu di bagian wajah, tubuh, atau background. Pola ini dapat dilihat jika foto tersebut di zoom hingga kelihatan piksel-pikselnya. Dalam contoh ini, pola wajah terlihat sangat halus, dan pola background terlihat sangat kasar.

Foto asli dan rekayasa berbeda dalam pola

4. Efek blur

Dengan menggunakan Adobe Photoshop atau software pengolah gambar yang lain, zoom sebuah foto hingga setiap satu piksel kelihatan jelas (misalnya zoom 1000%). Piksel-piksel yang baur, menunjukkan foto itu telah direkayasa dengan efek blur. Contoh berikut ini menunjukkan bahwa daerah 1 adalah asli, sedangkan daerah 2 adalah rekayasa.

Foto asli dan rekayasa dilihat dari efek blur

5. Perbatasan yang tidak sempurna

Foto hasil rekayasa yang merupakan gabungan dua buah foto atau lebih, misalnya wajahnya milik artis tertentu tetapi tubuhnya milik orang lain, memiliki perbatasan (sambungan) yang kurang sempurna (misalnya di bagian leher atau dagu, badan dengan background).

Foto rekayasa tidak sempurna dalam sambungan

6. Perbedaan warna kulit

Foto Jihan Fahira ini menunjukkan foto rekayasa, Karena perbedaan warna kulit antara wajah dengan leher atau tubuh. Juga berbeda dari arah datang cahaya dan intensitas cahaya.

Foto rekayasa berbeda dalam warna kulit

7. Proporsi tubuh

Foto asli, selalu memberikan proporsi tubuh yang ideal, misalnya perbandingan kepala dengan leher, perbandingan kepala dengan badan. Jika orang yang merekayasa foto kurang terampil, perbandingan yang ada tidak natural.

8. Logika

Meskipun kita telah menggunakan teknik-teknik di atas atau yang lebih canggih (analisis histogram, error level, dan gray level) untuk menyelidiki suatu foto itu asli atau rekayasa, jika orang yang merekayasa foto tersebut sangat mahir, hasil fotonya kelihatan benar-benar asli dan natural. Dalam kasus ini kita menggunakan logika sebagai manusia, misalnya:

  1. Tidak mungkin RS telanjang di depan kamera, jika Anda melihat foto tersebut, pasti itu foto rekayasa.
  2. Siti Nurhaliza memiliki bentuk tubuh yang ideal, jika Anda melihatnya berbeda dalam beberapa foto, berati salah satu dari foto itu adalah rekayasa.
  3. Tidak mungkin Artika Sari Dewi berada di ruang ganti bersama dengan waria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar